Senin, 20 Agustus 2012

history of majalengka

Kira-kira pada abad ke XV masehi berdirilah suatu kerajaan Hindu yang disebut "SINDANGKASIH" (kini hanya sebuah desa yang terletak disebelah tenggara ibu kota Majalengka, kira-kira 3 km di luar kota ).
Kerajaan itu diperintah oleh seorang ratu yang cantik molek dan sangat sakti serta fanatik terhadap agama yang dipeluknya. Ratu tersebut bernama NYI RAMBUTKASIH (Nyi ambetkasih).
Sebagian daerahnya terdiri dari hutan rimba yang membujur ke arah utara dan selatan. Konon kabarnya dalam hutan itu bukan pohon jati yang banyak, akan tetapi penuh dengan pohon maja. Batangnya lurus-lurus dan tinggi-tinggi, tetapi daunnya kecil-kecil dan pahit, dan mempunyai khasiat untuk mengobati penyakit dalam. Buahnya mirip dengan buah kawista tetapi kulitnya lunak, isinya kalau sudah matang berwarna ke kuning kuningan dan enak dimakan. Rasanya hampir sama dengan ubi jalar jenis nirkum yang dibakar.
Konon cirebon pernah terserang penyakit demam yang sangat hebat dan banyak korban. Sunan Gunung Jati karena seorang yang agung selalu waspada, telah mengutus putranya yang bernama pangeran Mohammad untuk pergi mencari pohon maja ke daerah kerajaan sindangkasih, guna ramuan obat penyembuh bagi rakyatnya (cerita lain yang diutus itu bernama ki Gede Surya).
Pangeran Mohammad berangkat menuju kerajaan Sindangkasih, disertai istrinya yang bernama Nyi Siti Armilah yang diserahi pula tugas untuk menbantu suaminya dan ikut menyebarkan Agama ISLAM.

Pada saat itu cirebon telah diperintah oleh seorang Guru besar ISLAM yang bernama FATAHILLAH, yaitu seorang wali yang kemudian disebut SYARIF HIDAYATULLAH atau sunan gunung jati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar